“Iiihhh… nggak tau malu, barang gituan dipamerin,” ia bergidik. Bokep Jepang Dengan cepat segera kucabut kemaluanku, Ema pun tanggap ia pun memegangnya dan mengocoknya dengan cepat. Ternyata lama juga kami bercinta. “Ahh.. “Baiklah Sayaang…” kataku. bikin konak aja luh…” gerutuku. yang sini sajalah, tempatnya enak loh,” pintanya. “Ema… kumasukin yah?”
Ema pun tanpa ragu menganggukkan kepala tanda setuju. Kurang lebih 5 menit kemudian “Crott!” tumpahlah cairan maniku membasahi perut dan sprei sekitarku. “Sshhh… ssss, enak kan Sayyy…” kataku terengah. Kemudian ia menarik batang kemaluanku di antara jepitan gunung kembarnya. biar enak nanti mijitnya!”
“Wahhh… itu nanti aja deh, nanti malah berdiri lagi,” kataku setengah bercanda. “Eemmhh… ah… habis nih cairanku…”
Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku.




















