“Boleh cium bibir Bunda?” tanyanya dengan suara tergetar. Entahlah. Bokep Rusia Tapi aku berusaha untuk menindas perasaan kesepianku dengan mencari kegiatan di rumah. “Iiiya Bunda…oooh….Bunda….” Prima berdesah-desah terus, sementara kedua tangannya tiada hentinya meraba-raba tubuhku, terutama payudaraku…seringkali mendapatkan remasan hangatnya. Nanda duluan meninggalkan ruang makan. Lalu…apakah perkawinanku dengan Kang Eman berlangsung mulus tanpa cela sedikit pun ? Kalau bunda udah ketiduran, bangunin aja ya.”
“Iii…iya Bun,” Prima mengangguk, meski masih tampak bingung.Saat itu hari sudah menjelang malam. Pertanyaan itu pun makin membulat. Bahkan hingga ke kolong tempat tidurnya kuperiksa. Sari bertugas masak serta cuci piring. Seorang laki-laki harus berani jujur. Menurut perkiraanku, suamiku baru akan pulang sekitar seminggu lagi, bahkan mungkin lebih lama lagi.“Nanda keliatan gembira banget,” kataku waktu kami sudah mulai makian,
“Ada apa nih ? Kemarin hari kemudian, ketika Prima sedang kuliah, aku sengaja menggeledah kamarnya.
