Akhirnya kami telah sama2 siap tempur. Bokep Asia “Gak tidak sedikit mbak mo minjem segitu?, terus terang saya keberatan, kayaknya yg kemaren2 telah cukup..” Ujarku mengawali kembali pembicaraan. “Ouhh..huuhuu..huhuu..deen..telah denn…sudaaah..” Rintihnya sambil memegang bahuku keras. Yah telahlah, yg jelas tidak bakal ada persoalan, dirinya telah menerima perlakuanku kemarin. Tapi dirinya telah telat, ciuman bibirku telah mendarat di bibirnya. “Ouhh..huuhuu..huhuu..deen..telah denn…sudaaah..” Rintihnya sambil memegang bahuku keras. Well..well..well..kapan kami dapat dapat berdua di kamar lagi mbak, ucapku dalam hati. “Tapi emangnya den Agus tadi mau ngomong apa,mungkin mbak dapat bantu?”Lanjutnya. Aku tau dirinya tentu bakal bereaksi semacam itu, tapi salahnya sendiri. Aku baru saja berakhir mandi serta tengah bersiap utk sarapan. “Itulah laki-laki mbak..” Hanya itu kalimat yg dapat meluncur dari mulutku. “Ngelakuin apa aja maksudnya apa nih mbak..”Tanyaku sambil tersenyum.
