Badanku mengejang dan menekuk ke belakang sehingga aku harus bertumpu pada kedua kaki Pak Kusrin yang juga menjadi kaku. Bokep Montok Sakit …. Semua itu membuat aku semakin terangsang.“Kamu suka melihatnya, Wati?” tanya Pak Kusrin sambil terus bergoyang. Namun Pak Kusrin sepertinya sengja tidak mencabut kontolnya dari memekku. Saya tidak mau itu. Pak Kusrin bahkan tidak mau repot-repot menghabiskan uang untuk menyewa kamar hotel untuk menikmati tubuhku. Yahhhhhhhhhh ….. Semua itu membuat aku semakin terangsang.“Kamu suka melihatnya, Wati?” tanya Pak Kusrin sambil terus bergoyang. Aku terlalu sibuk menikmati persetubuhan itu dan sesekali aku mengangkat pantatku untuk menyambut tusukan kotol Pak Kusrin di memekku. Saya harus mengeruk tabungan untuk melunasinya. Ketika akhirnya aku bangkit berdiri, air mani Pak Kusrin yang bercampur cairan dari memekku sendiri merembes keluar dan mengalir di sisi dalam kedua pahaku.
