Hari berangsur gelap.“Pengumuman, bapak ibu. Bokep Ojol Dia tidak tahan. Atau merah. Hujan masih turun, rintik-rintik. Jantungku berdebar sangat keras.“Buka,” bisikku lirih. 4 hari sebelum pernikahanku. Jam 9 malam. Aku tetap berkeras. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Kali ini tanganku lebih berani. Tanganku berhenti di situ. Biar bisa tidur lelap. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Aku duduk di sampingnya mas ini aja.”Whatever. Tangannya sungguh mulus, dan sentuhannya, benar-benar nikmat. Eee, kurang ajar. Dia tidak menolak. Sangat pelan. Untung aku ada sweater yang bisa menutupi si “burung” nakal. Aku tidak tahan ……Sekarang posisiku berubah. Sebuah penis kecil yang sudah amat basah. Aku turuti. Akhirnya dia turun tangan. Pelan dan sedikit menekan. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku.
